Pembunuhan Satu Keluarga di Mengkendek, Tana Toraja (Desember 2005)
Kasus yang di dasari dendam karena perebutan hrta warisan ini terjadi di Mengkendek pada tanggal 23-24 Desember 2005. Dalam kasus tersebut tiga orang dari satu keluarga menjadi korban, yaitu Andarias Pandin, istrinya Martina La’biran, dan anak mereka yang baru berumur 8 tahun saat itu, yang bernama Israel. Para korban tersebut di bunuh secara sadis, bahkan sang istri, yaitu Marthina La’biran di perkosa secara bergilir lebih dahulu sebelum di habisi.
Kasus ini menjadi sorotan media-media di tanah air, terutama karena di anggap dalam kasus ini telah terjadi kasus salah tangkap yang di lakukan oleh Polisi. Saking tersorotnya, kasus ini pernah di bahas di program televisi terkenal yaitu Indonesia Lawyer Club (ILC).
Kasus Pembunuhan Pendeta dan Istrinya (Lembang Kapala Pitu, Toraja Utara)
Kasus pembunuhan pendeta dan istrinya yang terjadi di kecamatan Kapala Pitu, Toraja Utara ini, di lakukan saat selesai ibadah, pada hari minggu tanggal 21 Juni 2015. Korban yang merupakan pendeta Gereja Segala Bangsa dan istrinya di bunuh dengan cara di tikam menggunakan senjata tajam berupa badik. Pelaku yang di duga mengidap kelainan jiwa, merupakan anak kandung mereka sendiri, yang juga bekerja di Gereja tersebut sebagai pemain keyboard.
Pembunuhan Wanita dari Toraja dan kedua anaknya ( Bintuni, Papua)
Demikian ketiga kasus pembunuhan yang pernah terjadi di Toraja, atau melibatkan orang Toraja. Jika masih ada kasus lain yang kalian ketahui, tuliskan dalam kolom komentar berikut.
” Murka sesaat menyulut pembunuhan, nyawa begitu mudah hilang disertai penyesalan. Pembunuhan menjadi pertunjukan, agresi murka disiapkan menjadi histeria.” Najwa Shihab, Jurnalis Metro Tv.
KURRE
0 Komentar