Dalam analisis kependudukan atau keadaan demografi suatu wilayah maka sering kita temui beberapa ukuran statistik untuk menggambarkan suatu besaran atau nilai tertentu. Berikut adalah beberapa ukuran statistik dalam analisis kependudukan atau demografi yang lazim digunakan oleh banyak kalangan, antara lain :
Table of Contents
Bilangan
merupakan jumlah mutlak (absolut) penduduk atau kejadian lainnya (kelahiran, kematian, migrasi) suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Contoh:
- jumlah penduduk Jawa Tengah tahun 2015 (ilustrasi) adalah 10 juta
- jumlah kelahiran Indonesia tahun 2015 (ilustrasi) adalah 4 juta
Angka / Rate
menggambarkan jumlah peristiwa/kejadian dibanding dengan jumlah penduduk yang mengandung resiko peristiwa tersebut, angka ini merupakan suatu bentuk khusus dari rasio. Angka ada 2 (dua) macam yaitu :
- Angka kasar (crude rate) adalah angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk total, termasuk penduduk yang tidak menanggung risiko peristiwa demografi tersebut.
- Angka spesifik (specific rate) adalah angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk yang menanggung risiko peristiwa demografi tersebut.
Contoh:
- CBR (Crude Birth Rate) atau Angka Kelahiran Kasar. CBR Indonesia, menurut Sensus Penduduk Tahun 1990 adalah 28 per 1000 penduduk.
- ASFR (Age Spesifik Fertility Rate) atau Angka Kelahiran menurut Umur. ASFR 20-24 th, menurut SUPAS Tahun 1995 adalah 151 per 1000 wanita usia 20-24 tahun
Rasio
Rasio adalah bilangan yang menyatakan nilai relatif hasil perbandingan dari dua bilangan (pembilang dan penyebut), tetapi pembilang bukan merupakan bagian dari penyebut …… dan dapat dinyatakan dalam persepuluh, per seratus, atau per seribu.
Contoh :
- Rasio jenis kelamin penduduk Indonesia tahun 2000 (perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan) 101. Artinya terdapat 101 penduduk laki-laki diantara 100 penduduk perempuan.
Proporsi
adalah bilangan yang menyatakan nilai relatif hasil perbandingan dari dua bilangan (pembilang dan penyebut), dengan pembilang merupakan bagian dari penyebut……….. Biasanya dinyatakan dalam per seratus (persen) atau per seribu.
Contoh :
- Proporsi penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan (perbandingan jumlah penduduk tinggal di perkotaan dengan jumlah penduduk tinggal di perkotaan dan jumlah penduduk tinggal di perdesaan) pada tahun 2000 = 42,0 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.
Konstanta
merupakan bilangan tetap, misalnya 100, 1000 atau 100.000 yang berfungsi sebagai pengali untuk memperjelas hasil pengukuran. Konstanta biasanya dinyatakan dengan K.
Contoh :
- IMR Indonesia menurut SP 2000 = 0,047, kemudian dikalikan 1000 = 47; yang berarti dari setiap 1000 kelahiran hidup di Indonesia terjadi 47 kematian bayi.
Ukuran kohor
Contoh :
- Kohor kelahiran sekelompok orang yang dilahirkan dalam tahun atau periode yang sama.
Rata-rata / Mean
yaitu ukuran nilai tengah yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai pengamatan yang didapat kemudian dibagi banyaknya pengamatan yang ada.
Frekuensi
yaitu ukuran yang menyatakan berapa kali aktivitas/suatu kegiatan dilaksanakan pada periode waktu tertentu.
Cakupan
Ukuran – ukuran kependudukan diatas sering digunakan dalam disiplin ilmu perencanaan wilayah dan kota atau planologi dalam proses analisis untuk merumuskan suatu kebijakan pengembangan kawasan atau pembangunan kota.
Baca juga : Teori-Teori Perkembangan Wilayah
0 Komentar